Sabtu, 29 November 2014

Diantara Metode Menetaskan Telur-telur Jangkrik

  

                Sebelumnya, mari kita buat kotak penetasan. Buatlah kotak penetasan dengan ukuran P * L * T = 50 cm * 30 cm * 20 cm. Kotak ini dapat menampung 1 (satu) sendok telur jangkrik (berisi sekitar 2500-3000 butir). Ada 2 media untuk menetaskan telur jangkrik yakni dengan kain dan dengan pasir.


Media Kain

Potong sehelai kain dengan Ukuran Sekitar 25 cm x 25 cm, sementara alat yang digunakan berupa wadah plastik untuk meletakkan kain serta semprotan air berukuran kecil. Berikut cara penetasannya :
1. Masukkan satu sendok makan telur pada bagian tengah kain lalu atur permukaannya agar meratata.
2. Lipat setiap sisi kain kebagian tengah secara bergantian mulai dari sisi kanan, kiri, atas dan bawah. jangan ditekan, biarkan agak longgar sebagai jalan keluar untuk anak jangkrik yang menetas nantinya.
3. Masukkan kain berisi telur ke dalam wadah plastik, lalu letakkan wadah plastik tersebut kedalam Kotak/kandang.
4. Selama telur belum ada yang menetas lakukan penyemprotan air secara rutin setiap hari untuk menjaga kelembaban kain.
5. Telur akan menetas sekitar 3-6 hari, tergantung usia telurnya.
6. Sebelum telur menetas biasanya telur akan terjadi perubahan warna menjadi kuning kehitaman. untuk memastikan perkembangan dan keadaan telur, kain diperiksa setiap hari sebelum disemprot dengan air.
7. Kain ditutup kembali setelah pemeriksaan.

Media Pasir
Penetasan telur jangkrik dengan media pasir menggunakan pasir yang halus dan bersih ( telah diayak ). Jemur / Sangrai terlebih dahulu agar kuman penyakit lainnya mati sehingga media pasir tersebut menjadi steril. Masukkan pasir halus tadi kedalam Nampan ukuran 15 cm x 20 cm atau dapat juga disesuaikan dengan ukuran kotak. Alat lainnya adalah semprotan air ( Spray ). Berikut teknik penetasan telur jangkrik dengan pasir:
1. Taburkan pasir secara merata dalam nampan dengan ketebalan sekitar 1-2 cm.
2. Taburkan telur jangkrik secara merata diatas pasir, lalu tutup kembali dengan pasir dengan lapisan harus setipis mungkin, asal telur tidak tampak dari permukaan.
3. Masukkan Nampan plastik kedalam kotak / Kandang yang telah dibuat.
4. Semprotkan air setiap hari, dan pastikan agar medianya tetap lembab.
Bayi jangkrik yang baru menetas dapat dipelihara dalam kotak penetasan hingga umur 10 hari terlebih dahulu. Jangkrik kecil ini sangat rawan dengan kondisi lingkungan yang ada, sehingga dibutuhkan perawatan intensif. Jika tidak maka populasinya akan cepat habis. Beberapa hal yang harus dilakukan setelah telur jangkrik menetas adalah sebagai berikut :
1. Menjaga Kelembaban ruangan.
2. Memperhatikan Pakan Nimfa.
3. Memberi penghangat.
4. Memberikan Inisial / tanda
5. Menjaga kebersihan lingkungan.

Pembuatan kandang Jangkrik

Kandang yang kita butuhkan untuk ternak jangkrik disini adalah kandang yang :

1. Menjaga jangkrik agar terhindar dari pemangsa
2. Memudahkan kita untuk mengontrol keadaan dan pertumbuhan jangkrik setiap waktu.
3. Menjadikan Kandang yang nyaman untuk jangkrik,
4. Memiliki sirkulasi udaranya bagus,
5. Memudahkan pada saat pemanenan.
6. Menjaga dari sinar matahari langsung.
Bahan
1. Triplek
2. Paku Kecil
3. Kayu Kaso Kecil / kayu reng
4. Lem Kayu
5. Lakban Coklat yang besar ( ukuran 44 mm )
6. jangan lupa sediakan gunting, gergaji dll
Cara
 Bentuk menjadi persegi panjang dengan ukuran : Panjang = 50 Cm, Lebar = 60 CmTinggi = 120 Cm
 Beri Lem kayu pada setiap sudut untuk menutupi celah , perlu diketahui pada saat menetas jangkrik berukuran sangat kecil.
 Beri pinggiran atas bagian dalam dengan Lakban Coklat … fungsinya agar jangkrik tidak bisa merayap terus ke atas.
 Jangan Lupa untuk Kandang Kaki dari kandang jangkrik beri jarang Min 20 Cm dan beri mangkuk yang diisi air dan garam, untuk menghindari semut , alternatif lain silahkan beri Lem tikus

KLASIFIKASI JANGKRIK


Jangkrik merupakan serangga lompat yang termasuk dalam family Gryllidae. Ada sekitar seribu spesies jangkrik yang hidup terutama di daerah tropis. Banyak juga spesies yang hidup di daerah yang beriklim sedang yaitu, dengan suhu 26-33derajat C dan kelembaban 75-80%.

           Usaha budidaya jangkrik di Negara kita sangat didukung oleh iklim, cuaca, ketersediaan lahan ataupun jenis jangkrik yang ada di sekitar kita. Usaha budidaya ini dilakukan untuk menghindari kelangkaan dan kepunahan akibat perburuan yang intensif dan habitat jangkrik yang semakin terdsak oleh modernisasi atau perluasan daerah perkotaan serta dampak penggunaan pestisida. Seiring dengan meningkatnya kebutuhan jangkrik sebagai pakan hewan piaraan, maka sudah saatnya serangga ini dibudidayakan secara lebih intensif dan kontinyu, sehingga dapat memenuhi permintaan pasar.






Gambar 1. Jangkrik (Gryllus sp.)
Jangkrik merupakan jenis insekta yang hidup di semak-semak rerumputan pekarangan. Menurut Borror (1992) jangkrik dikelompokkan dalam :
Kingdom         : Animalia
Phylum            : Arthropoda
Klas                 : Insecta
Ordo                : Orthoptera
Sub Ordo         : Ensifera
Famili              : Gryllidae
Sub Famili       : Gryllinae
Genus              : Gryllids
Spesies : Gryllus mitratus (Jangkrik celiring)
                         Gryllus testacius (Jangkrik cendawang)
                         Gryllus bimaculatus de geex (Jangkrik kalung)
Sumber            : Jannah. 2000

Menurut Paimin et al. (1999), jangkrik-jangkrik yang hidup dan berkembang biak di Indonesia sebanyak sekitar 123 jenis, dan belum diketahui dengan pasti asal usul bangsanya, karena belum terklarifikasi dengan baik da nada yang hanya nama daerahnya. Jangkrik jawaGryllus bimaculatus atau kalung (karena pangkal sayap luarnya bergaris kuning menyerupai kalung) memiliki panjang tubuh (dari kepala hingga ujung perut) kurang lebih 2-3 cm. warna tubuh bervariasi, tetapi pada umumnya coklat kehitaman dan hitam. Ras yang mempunyai sayap dan tubuhnya berwarna kuning kemerah-merahan disebut jerabang dan yang hitam legam disebut jeliteng, yang ukurannya bisa sampai 5 cm. jenis Gryllus bimaculatus ini umumnya dimanfaatkan untuk pakan burung, ikan dan aduan karena agresivitas dan kerikannya yang nyaring (Suseno, 1999).

Penyebaran Dan habitat Jangkrik

Jangkrik dapat ditemui hamper di seluruh Indonesia, tetapi lebih banyak ditemukan di daerah yang kering yang bersuhu 20-30derajat C dan kelembaban 65-80% (Sukarno. 1999), tanahnya gembur atau berpasir dan tersedia banyak tumbuhan semak belukar. Jangkrik hidup bergerombol dan bersembunyi dalam lipatan-lipatan daun kering atau bongkahan tanah.
Jangkrik yang termasuk family Gryllidae ada sekitar 1000 jenis jangkrik. Kelompok ini terutama hidup di daerah tropis. Jenis jangkrik yang paling umum dikenal masyarakat adalah jangkrik kalung atau Gryllus bimaculatus. Di alam bebas bentuk dewasa jangkrik kalung hanya bisa ditemukan pada musim-musim tertentu kira-kira bertepatan dengan musim bungaEulolia amaura (rumput lamuran), karena mempunyai hubungan yang erat (jangkrik jantan yang digelitik dengan bunga tersebut akan marah, lalu diadu dengan jantan lain).
Jangkrik lokan jenis bimaculatus ini ditemukan secara soliter di kebun tembakau, kacang, mentimun, di tanah kemerahan yang berpasir. Memasuki musim kemarau jangkrik hijrah mendekati sumber-sumber perairan, seperti di rumput kaso atau ilalang di pinggir sungai (Karjono. 1999). Pada siang hari, jangkrik kalung bersembunyi di bawah batu-batuan, reruntuhan pohon atau dalam tanah. Pada malam hari jangkrik berkeliaran mencari makanan dan pasangan.

Makanan Jangkrik

Jangkrik makan sejumlah besar aneka ragam bahan anabti dan hewani. Jenis pakan yang disukai oleh jangkrik adalah daun-daun muda yang banyak mengandung air sebagai pengganti minum seperti sawi, kubis, bayam, daun papaya, dan lain-lain. Untuk jangkrik dewasa biasanya diberikan ketimun yang juga sebagai pengganti air minum. Kebutuhan protein diperoleh dari penambahan pakan kering yang sudah dihaluskan (Budi. 1999).
Tipe dan jumlah pakan yang dimakan serangga ini dapat mempengaruhi pertumbuhan, perkembangan, reproduksi, kelakuan, dan seringkali berbagai sifat-sifat morfologik lainnya.

Perkembangbiakan Dan Reproduksi Jangkrik

Usaha jangkrik untuk mempertahankan keturunannya dilakukan melalui siklus reproduksi. Ini dimulai dengan proses kopulasi antara jangkrik dewasa jantan dan betina, yang dicapai pada usia sekitar 70-80 hari. Usia jangkrik betina siap kawin ditandai dengan keluarnya sayap terbang dan ovipositor secara lengkap, gerakannya gesit atau lincah dan pada jantan, diiringi dengan suara ngekrik yang keras (Sukarno. 1999).
Jangkrik adalah serangga yang memiliki system reproduksi dioceus yaitu kelamin jantan dan betina terdapat pada individu yang berlainan. Alat kelamin serangga biasanya terletak pada ruas abdomen delapan dan sembilan. Ruas-ruas ini memiliki sejumlah kekhususan yang berkaitan dengan kopulasi dan peletakan telur.

Alat reproduksi serangga betina terdiri atas sepasang ovarium dengan bagian-bagiannya yang terdiri atas indung telur (ovariolla), saluran telur (oviduct), oogonia, sel folikel, sel germanium, oosit dan reseptakulum seminalis (spermateka), sedangkan alat kelamin jantan terdiri atas sepasang testis, vas differentia, seminal vesikal dan ductus ejakulatori. Alat genital betina disebut ovipositor yang merupakan alat peletak telur berbentuk seperti jarum sedangkan alat genital pada jantan disebut clasper. Clasper tersembunyi dalam abdomen dan dapat dikeluarkan bila hendak digunakan Clesper balik ke ruas-ruas abdomen bila tidak dipakai (Borror et al., 1992).



Gambar 2. Reproduksi Jangkrik

Saat perkawinan akan berlangsung, jangkrik jantan akan merayap dari belakang ke bawah jangkrik betina dan meletakkan kantong kecil berwarna putih berisi sperma, ketika mereka sudah tepat untuk berkopulasi, sperma tersebut akan masuk dan disimpan di bawah andomen jangkrik betina untuk bertemu dengan sel telur yang akan membuahi telurnya (Hasegawa dan Kubo. 1996). Setelah terjadi pembuahan, jangkrik betina akan bunting dan bertelur secara bertahap. Jumlah tersebut mungkin lebih banyak lagi tergantung speciesnya (Sridadi dan Rahmanto. 1999).
pengenalan pertama ( salam krik krik) 




sumber : www.youtube.com

Kamis, 27 November 2014

krik krik

Mungkin sebagian orang menganggap jangkrik adalah hewan yang menjijikan, namun jika anda menganalisa dengan cermat bahwa hewan ini banyak dicari-cari orang untuk pakan burung peliharaan mereka. Naahh..setelah mengetahui hal tersebut inilah peluang bisnis yang bisa mendatangkan uang apabila anda berhasil membudidayakannya. Masih penasaran dengan cara ternak jangkrik...?? mari baca ulasan berikut ini cara ternak jangkrik Jangkrik merupakan salah satu hewan yang sangat mudah sekali untuk di perkembagbiakan jika anda ingin menekuni bisnis di bidang ini berikut adalah tips berternak dan budidaya jangkrik untuk pemula. Dari artikel-artikel sahabat saya di blogger sebenarnya dalam beternak jangkrik ada dua fase yang pertama adalah fase induk yaitu saat induk menelurkan telurnya dan fase yang kedua adalah fase telur menetas sampai jangkrik itu tumbuh menjadi dewasa. Pada artikel kali ini tentang fase ke dua yaitu fase penetasan jangkrik sampai tumbuh menjadi dewasa.
           Cara yang pertama adalah dengan menaruh telur jangkrik itu dalam kandang dan pada bagian alasnya bisa memakai teriplek yang berfungsi untuk tempat dari telur jangkrik kemudian di tutup dengan menggunakan kain tipis dan di beri air sedikit saja agar supaya lembab. Setelah itu disamping telur jangkrik disediakan makanan ayam yaitu por supaya jangkrik mudah mencari makanan saat menetas nanti. hal tersebut harus dilakukan karena sifat jangkrik itu akan memakan temannya sendiri kalau makanan itu tidak ada atau kanibalisme budidaya jangkrik jika jangkrik itu mulai menetas baru bisa dikasih sayuran seperti kangkung, kobis, daun singkong, serta daun yang lainnya supaya jangkrik itu cepat tumbuh menjadi besar. pola pemberian makanan itu dilakukan setiap hari secara rutin sampai jangkrik itu tumbuh menjadi besar